Bursa Hong Kong & China Menguat Pasca Data Inflasi

Monexnews - Bursa saham Hong Kong berfluktuasi pasca indeks anjlok ke level terendah dalam 7 bulan kemarin dan seiring investor mencerna data inflasi China. Saham sektor developer rebound sementara saham perusahaan energi melemah. Sementara itu bursa saham China menguat setelah laju inflasi melambat ke level terendah 4 bulan di bulan Agustus, memberikan ruang bagi stimulus tambahan untuk menopang perekonomian di tengah keterpurukan sektor properti.

Saham China Resources Land Ltd., yang memipin penurunan pada indeks Hang Seng kemarin, naik 1.5%. Saham Cnooc Ltd., perusahaan energi lepas pantai terbesar China, turun sebesar 1.8% setelah harga minyak diperdagangkan dekat level terendah 8 bulan. Saham Camel Group Computer Ltd. melonjak sebesar 7.1% setelah produsen baterai tersebut mendapatkan sertifikat untuk membuat produk untuk tentara. Saham Neusoft Corp. melejit 10% untuk memimpin kenaikan pada perusahaan teknologi. Laju inflasi konsumen naik 2% dari setahun lalu, menurut National Bureau of Statistics, dibandingkan dengan estimasi sebesar 2.2% dan laju sebeasr 2.3% di bulan Juli lalu.
Bursa saham China kemarin anjlok pasca Perdana Menteri Li Keqiang mengindikasikan laju pertumbuhan suplai uang melambat dan investor menilai kenaikan belakangan ini terlalu berlebihan. Kecemasan atas melambatnya pertumbuhan M2 di bulan Agustus berlebihan, menurut Ting Lu dan Sylvia Sheng, ekonom Bank of America Corp. Investor telah fokus pada data uang dan pinjaman setelah mendapatkan hasil yang sangat rendah di bulan Juli, dan oleh karena itu menilai ekspansi sebesar 12.8% untuk M2 di bulan Agustus sebagai kekecewaan besar, tulis mereka.

(xiang)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

11 Sep, 2014