Faktor Elpiji Hingga Ahok Turut Lemahkan Rupiah

Monexnews -

Hingga sesi siang di perdagangan hari Rabu (10/9), nilai tukar Rupiah terpantau masih melemah terkait berlanjutnya apresiasi dollar AS serta akibat munculnya faktor sentimen negatif dari dalam negeri.  

Kurs Rupiah hari ini di transaksikan pada kisaran Rp.11780 setelah tergerus hingga Rp.11785 terhadap dollar AS, platform Reuters. Sedangkan pada sesi Selasa kemarin, USDIDR berakhir ditutup pada level 11.765 setelah merosot hingga 11.772.

Apresiasai dollar yang terjadi belakangan ini, terutama terkait merebaknya ekspektasi di kalangan investor terhadap kenaikan suku bunga AS yang akan terealisasi lebih cepat dari jadwal semula.

Sedangkan sentimen investor domestik terlihat gelisah setelah PT Pertamina (Persero) hari ini resmi menaikkan harga gas elpiji untuk ukuran 12 kg. Investor menjadi gelisah lantaran khawatir atas munculnya risiko panic buying di pasar terhadap kemampuan Pertamina dalam ketersediaan produk gas tersebut di pasar ritel.

Dengan kenaikan ini, maka harga elpiji 12 kg berubah dari Rp 90.800 per tabung, menjadi 114.300 per tabung di tingkat agen. Untuk tingkat warung dan pengecer, kemungkinan akan ada selisih tambahan sekitar 3.000 s/d 5.000 rupiah per tabung.

Sementara di Jakarta muncul kabar bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama mengundurkan diri sebagai kader Partai Gerindra.

Alasan pengunduran diri tersebut karena Partai Gerindra sudah tidak lagi sejalan dengan visinya. Basuki menganggap Gerindra melakukan "blunder" dengan menyetujui RUU pemilihan kepala daerah melalui DPRD, seperti di jaman Orde Baru lalu.

(DaruWibisono)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

10 Sep, 2014